Hidup ini sebagai tempat kita kumpul bekalan akhirat ^_^

Monday, August 1, 2011

Ahlan wasahlan ya Ramadhan Kareem!



 “Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.


Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.”


Kalimat-kalimat indah diatas adalah penggalan dari khutbah Rasulullah yang masyhur dikalangan kaum mukminin dan sering disampaikan para khotib atau mubaligh ketika tibanya Bulan Suci Ramadhan.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling dinantikan kehadirannya oleh kaum mukminin. Bulan Ramadhan dijadikan momentum bagi setiap insan untuk memoles dan menghiasi wajah dengan ketakwaan dan ketaatan. Bulan Ramadhan adalah waktunya bagi kita untuk mematri jiwa dengan ketaatan dan taqarub kepada Allah. Bulan Ramadhan adalah bulan untuk men-tarbiyah diri kita dengan ibadah-ibadah utama.

Bulan Ramadhan adalah bulan untuk mencampakkan diri dari gelegak nafsu syahwat dan penyakit jiwa. Ramadhan datang untuk membersihkan penyakit-penyakit yang bersarang dalam jiwa. Mendidik jiwa supaya tidak terperangkap pada pintu-pintu jebakan di depannya, seperti ghibah, dengki, memata-matai dan adu domba (namimah). Ramadhan juga melatih jiwa agar pintu-pintu jebakan itu tidak terbuka diluar bulan Ramadhan. Bulan

Ramadhan adalah bulan pembinaan (syahruttarbiyah), bulan pelatihan dan pembentukan (takwin) serta penyucian dari segala bentuk kelalaian dan kesalahan yang disengaja ataupun tidak, selama sebelas bulan sebelumnya. Malamnya bersambung siang. Seluruh siangnya adalah puasa. Seluruh malamnya adalah qiyamullail, tadarus dan dzikir.

Tatkala kita menyadari sepenuh hati bahwa, selama sebelas bulan yang telah lewat, alih-alih kita menampakkan pengabdian diri kepada Allah dan mengamalkan kesalehan dengan penuh keikhlasan, malah justru kita campakkan hidup kita dalam kubangan lumpur dosa dan kesalahan, terlena dan diperdaya oleh kekuatan hawa nafsu sehingga melacurkan diri ke jurang kenistaan. Maka inilah saatnya bagi kita untuk membersihkan diri dan mematrikan ketaatan dan ketaqwaan kepada-Nya. Di bulan inilah kesempatan untuk memperbanyak introspeksi, penyucian ruhani dan ”mandi besar” dari dosa dan kesalahan.

Marilah kita sambut Ramadhan ini dengan kegembiraan, kesadaran dan kesungguhan. Jauhkan niat kita untuk menjadikan Ramadhan sebatas ”topeng kesalehan” untuk menutupi dan menyembunyikan ”wajah” dan identitas asli kita. Seringkali di bulan agung ini, banyak yang mendadak jadi orang yang nampak ”saleh”. Entah karena ketulusan atau hanya sebatas penghormatan pada bulan suci itu. Mereka berpenampilan muslim. Mereka nyanyikan lagu-lagu religius, mereka kenakan busana-busana muslim/muslimah untuk membungkus tubuhnya, mereka ucapkan ayat-ayat suci, mereka unjukkan simbol-simbol keislaman. Itupun hanya berlaku di siang hari saja, sementara pada malam hari dan pada acara-acara serta kesempatan yang berbeda, mereka pertontonkan aurat, keseronokan, keglamouran dan sensualitas. Ketika ramadhan usai dan meninggalkannya, mereka buka kembali topeng yang menyembunyikan identititasnya itu dan kembali memperlihatkan wajah aslinya serta tenggelam di alam dan habitatnya.

Marilah kita memohon kepada Allah untuk diberi kekuatan dan kesanggupan untuk memakmurkan bulan ini dengan ibadah dan ’amal shaleh. Dan semoga kita menjadi tamu-tamu Allah yang pantas mendapat jamuan terbaik dari-Nya.

Ya Allah, karuniakan kepada kami kemampuan untuk menyadari keutamaan Ramadhan, kemampuan untuk mengagungkan kemuliaannya dan kemampuan untuk menghiasinya dengan amalan-amalan yang diperintahkan-Mu serta kemampuan untuk menjaga diri dari amalan-amalan yang Kau larang didalamnya. Bantulah kami untuk mampu melaksanakan puasa dengan menahan seluruh anggota badan dari maksyiyat kepada-Mu dan menggunakan segenap kemampuan untuk memperoleh keridhaan-Mu.


Ya Allah, jagalah lisan kami sehingga tidak mengeluarkan dari padanya ucapan kotor, ghibah, dusta, namimah, hinaan dan cacian. Jagalah pendengaran kami sehingga tidak menghadapkannya pada suara yang sia-sia, Jaga penglihatan kami sehingga tidak melayangkannya pada pandangan-pandangan yang berdosa. Dan jagalah tangan kami dari berbuat kedzhaliman, janganlah Kau langkahkan kaki kami ke tempat yang tidak Kau ridhai.


Ya Allah peliharalah hati dan fikiran kami sehingga semata-mata hanya dihiasi dengan dzikir dan rasa mahabbah kepada-Mu. Berikan kemampuan pada hati dan fikiran kami untuk menyadari kelemahan dan ketakberdayaan diri kami, sehingga dijauhkan dari sifat-sifat riya’, ’ujub, sum’ah dan takabbur.
Amin Ya Mujibas Sailin.


Sumber: http://muhammadirfani.wordpress.com/2011/07/28/bersiap-menjadi-tamu-allah/

No comments:

Post a Comment